Menurut laporan IQNA dari Filipina, surat kabar Manila Times Filipina dalam sebuah laporan oleh Arlo Custodeo menuturkan: Peluang baik datang ketika kedutaan Iran, kedutaan sebuah negara yang menjadi tempat salah satu peradaban paling kuno di dunia, dan kedutaan Indonesia sebagai negara Islam terbesar, untuk merayakan hari raya Idul Fitri, yang merupakan hari suci Muslim, berkumpul di tempat Komisi Nasional Kebudayaan dan Seni Filipina (NCCA) di daerah Intramuros Manila (mengisyaratkan pada pameran Idul Fitri Iran di Manila / tautan berita pameran di IQNA).
Perwakilan dari kedua negara dengan bersemangat membahas pentingnya merayakan hari raya ini di tengah-tengah masyarakatnya, sebuah hari raya yang sama pentingnya bagi Muslim Filipina.
Pertemuan ini disertai dengan pertunjukan musik dan program budaya, terutama dari Iran, pelaksanaan pameran kerajinan tangan Iran, dan pameran serta workshop kaligrafi oleh seniman Iran, Tandis Taghavi, penanggung jawab himpunan kaligrafi Iran cabang Manila, yang membuka jalan bagi hubungan antara ketiga negara Iran, Indonesia dan Filipina.
Mohammed Tanhani, Duta Republik Islam Iran tengah berbicara dalam acara (foto dari Manila Times)
Mohammed Tanhai, duta Iran di Filipina, dalam acara ini mengungkapkan, sangat polis bahwa kami berpikir setiap agama mencakup totalitas budaya, seperti seolah-olah kita mengira bahwa setiap budaya semata-mata produk agama.
"Islam, seperti banyak agama lainnya, adalah agama universal dengan budaya yang mencakup semua pengikutnya. Seorang Filipina dapat menjadi Muslim, seperti halnya orang Iran, China, Prancis, atau Amerika, atau siapa pun atau berasal dari negara mana pun di dunia dapat menjadi Muslim," imbuhnya.
Tandis Taghavi, kaligrafer Iran sedang menjelaskan makna papan yang ditunjukkan untuk Direktur Eksekutif NCCA, Rico S. Pableo dan Sekretaris Kedua Departemen Sosial dan Budaya Kedutaan Besar Indonesia, Agus Buana (foto dari Manila Times)
Sekretaris kedua kedutaan Indonesia di Filipina, Agus Buana, juga dalam sebuah pidato menjelaskan bagaimana Idul Fitri dirayakan di negaranya. Dia juga berbicara tentang kesamaan antara orang Indonesia dan Filipina.
“Salah satu kelebihan Filipina adalah memiliki bahasa nasional yang dapat digunakan di seluruh kepulauan, sementara di Indonesia, bahasa lokal suatu negara tidak dapat dimengerti oleh orang yang datang dari provinsi lain,” imbuhnya.
Mohammed Tanhai, Duta Besar Iran dan Mohammad Jafari Malek, atase kebudayaan Iran, bersama dengan Tandis Taghavi, sedang menyumbangkan papan kaligrafi ke Rico Pabelo, Direktur Eksekutif Komisi Nasional Kebudayaan dan Seni Filipina (Foto dari Manila Times)
Dalam acara tersebut,sebuah papan disumbangkan oleh atase kebudayaan Iran di Manila kepada Direktur Eksekutif Komisi Nasional Kebudayaan dan Seni Filipina, dan ia menerima papan pemberian ini dari tangan Duta Besar Iran, Tandis Taghavi dan atase kebudayaan, Mohammad Jafari Malek.