IQNA

Astronom Bahrain Mengumumkan Dimulainya Puasa pada 13 April

16:52 - March 09, 2021
Berita ID: 3475129
TEHERAN (IQNA) - Seorang astronom Bahrain mengatakan bahwa tahun ini, warga negara ini akan berpuasa mulai 13 April 2021.

Alwatan news melaporkan, Ali al-Hijri, seorang astronom Bahrain, mengatakan bahwa tahun ini hari pertama Ramadan tahun 1442 H jatuh pada hari Selasa, bagi mereka yang meyakini kalender astronomi, (Selasa, 13 April 2021), dan bagi mereka yang meyakini dengan ru’yatul hilal (melihat bulan sabit), hari Rabu, 14 April 2021 adalah hari pertama bulan suci Ramadan, dan sepertinya kedua kelompok orang yang berpuasa ini akan menyepakati 30 hari Ramadan tahun ini.

Dengan perhitungan astronomisnya untuk bulan suci Ramadan, al-Hijri menyatakan bahwa lamanya bulan suci adalah 30 hari dan sejatinya adalah 720 jam, dan seluruh periode puasa di bulan suci ini bagi warga Bahrain dengan menghitung periode puasa dari azan Subuh sampai azan maghrib dan terbenamnya Matahari akan menjadi 432 jam 56 menit.

Al-Hijri demikian juga menyampaikan bahwa bulan suci Ramadan masih dalam musim semi astronomis, dan pada tahun 2024 awal bulan suci akan berada di akhir musim dingin dan hari-hari terakhir bulan suci berada di musim semi, dan insya Allah, di tahun 2026, Ramadan akan sepenuhnya pada musim dingin.

Menurut statistik baru, populasi Muslim dunia adalah 1 miliar 600 juta orang, yang melakukan ritual-ritual keagamaannya seperti bulan Ramadan dengan ruyatul hilal.

Ru’yatul hilal adalah usaha untuk melihat bulan sabit. Praktik ini memiliki nilai astronomi, karena bulan hijriah mungkin berjumlah 29 atau 30 hari, dan mengamati bulan baru terkadang merupakan tugas yang sulit dan memerlukan perhitungan astronomi. Ini juga dianggap penting dan direkomendasikan oleh Islam. Karena acara-acara agama Islam didasarkan pada kalender hijriah.

Perbedaan di awal dan akhir bulan hijriah merupakan hal yang terjadi di setiap bulan hijriah. Sebagian besar negara Arab-Islam biasanya memiliki perselisihan di awal bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah, yang merupakan musim penyelenggaraan lebaran terbesar dan acara-acara keagamaan Muslim, dan adalah normal bagi negara-negara Islam untuk berbeda pendapat pada satu hari. (hry)

 

3958289

captcha