IQNA

Oleh Konsulat Kebudayaan Republik Islam Iran di Malaysia

Pembentukan Global Muslim Women Forum 2024 di Kuala Lumpur/ Israel di Gaza telah Menandai Posisi Perempuan

18:33 - January 22, 2024
Berita ID: 3479524
IQNA - World Forum of Muslim Women 2024 diselenggarakan di Kuala Lumpur dengan mengusung tajuk “Peran perempuan Muslim dalam membentuk reformasi sosial” dengan menghadirkan para intelektual dari negara-negara Islam.

Menurut Iqna, mengutip Humas Konsulat Kebudayaan Republik Islam Iran di Malaysia, World Forum of Muslim Women 2024 bertajuk “Peran perempuan Muslim dalam membentuk reformasi sosial”” diselenggarakan di ruang konferensi pusat International Institute of Advanced Islamic Studies (IAIS) dengan dihadiri beberapa pemikir dan tokoh Muslim dari Malaysia, Singapura, Afrika Selatan, dan Iran.

Sesi pertama Global Muslim Women Forum 2024 (GMWF) terselenggara dengan inisiatif dan proposal konsulat budaya Republik Islam Iran di Malaysia dan dengan partisipasi Center for Advanced Islamic Kajian Malaysia, Departemen Ilmu Politik Universitas Islam Malaysia dan Institut Ilmu Sosial Ipsas) di Universitas Putra, Malaysia.

Pada panel pertama konferensi ini, Dr. Maszlee  bin Malik, mantan Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia dan kepala Pusat Studi Islam Tingkat Lanjut Malaysia, memulai pidatonya dengan puisi karya Rumi tentang “fitrah perempuan” dan berkata: “Dari dalam pandangan Islam, perempuan adalah pencipta dan mubaligh agama, dan ini merupakan kedudukan yang sangat berharga.”

Ia mengatakan, “Pandangan Islam terhadap derajat dan kedudukan perempuan sangatlah tinggi, dan jika kita menyaksikan kehebatan Islam saat ini, itu karena tokoh-tokoh seperti Sayyidah Khadijah (as), Sayyidah Fatimah Zahra (as), Sumayyah dan wanita berpengaruh lainnya.

Lebih lanjut, Habib Reza Arzani, Konselor Kebudayaan Republik Islam Iran di Malaysia, mengacu pada Sya’nu nuzul ayat 35 surat Al-Ahzab, mengatakan: “Salah satu istri Nabi Muhammad saw mendatangi beliau dan mengatakan bahwa tidak ada keutamaan atau ayat bagi perempuan dalam Alquran, dimana diturunkan ayat “Innal-muslimīna wal-muslimāti wal-mu`minīna wal-mu`mināti wal-qānitīna wal-qānitāti waṣ-ṣādiqīna waṣ-ṣādiqāti waṣ-ṣābirīna waṣ-ṣābirāti wal-khāsyi'īna wal-khāsyi'āti wal-mutaṣaddiqīna wal-mutaṣaddiqāti waṣ-ṣā`imīna waṣ-ṣā`imāti wal-ḥāfiẓīna furụjahum wal-ḥāfiẓāti waż-żākirīnallāha kaṡīraw waż-żākirāti a'addallāhu lahum magfirataw wa ajran 'aẓīmā (QS. Al-Ahzab: 35)” dan meyakinkan mereka bahwa laki-laki dan perempuan sama di sisi Tuhan, yang penting mereka memiliki keutamaan dalam keyakinan, amalan dan etika Islam.

“Dalam ayat ini Allah telah menetapkan 10 sifat bagi laki-laki dan perempuan muslim, yaitu tentang penerimaan, iman, ketaatan semata, kejujuran, kesabaran, kerendahan hati, membayar zakat, puasa, kesucian dan zikir Allah,” imbuhnya.

Selain itu, Dato' Halima Said, salah satu aktivis sosial Malaysia dan penanggung jawab penyelenggara pameran, juga mengatakan dalam pidatonya: “Sebuah pameran yang menampilkan 29 karya tujuh seniman perempuan Iran dan Malaysia telah ditampilkan dengan topik perempuan dan peran perempuan dalam peristiwa baru-baru ini di Gaza, dan karya-karya ini terkait dengan perempuan seperti Ibu Syarifah Azizah Yahya, Ranita Hossein, dan Halimah Mohd Said dari Malaysia, serta Dr. Neda Zoghi, Marjan Seif Elahi, dan Zainab Arzani dari Iran.

Melanjutkan konferensi ini, Dr. Raihanah Abdullah, guru besar Fakultas Syariah dan Hukum, Akademi Studi Islam, Universitas Malaya, memulai pidatonya dengan topik "Memberdayakan perempuan di Malaysia dan menciptakan keseimbangan antara ekspektasi budaya dan hukum-hukum agama.”

Selain itu, tamu istimewa Forum Wanita Muslim Dunia 2024 adalah Zahra Osati, Wakil Presiden Internasional Yayasan Gohar Shad Iran, yang menghadiri acara tersebut atas undangan resmi Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam dan memberikan pidato dengan topik "Peran Perempuan dalam Masyarakat Modern."

Kemudian Mona Bilgrami dari Universitas Johannesburg, Afrika Selatan memberikan pidato bertajuk “Cakrawala pasca-kolonial tentang persinggungan gender dan Islam” dan mengatakan: “Gender tidak dipandang dalam Islam, dan ini persoalan kemanusiaan, yang memiliki keutamaan dari sudut pandang Islam.”

Melanjutkan pertemuan ini, Dr. Basma Abd al-Ghaffar, wakil presiden International Destinations Institute of Malaysia, berbicara dengan topik "Pemberdayaan perempuan di bidang komunikasi dan media" dan mengatakan: “Menyajikan citra perempuan Muslim yang benar dan menyajikan bagi dunia hanya dapat dicapai dengan bantuan media.”

Di akhir panel pertama acara ini, Ibu Anfal Shaari, anggota Dewan Eksekutif Negara Bagian Selangor, Malaysia dan bertanggung jawab atas pemberdayaan perempuan dan keluarga, kesejahteraan sosial, berbicara tentang layanan yang diberikan kepada perempuan di negara bagian ini.

Di awal panel kedua Forum Perempuan Muslim 2024, Farhana Shukri, Ketua Fakultas Ilmu Politik Malaysia, memberikan pidato mengenai peran politik perempuan dalam masyarakat dan mengatakan: “Peran perempuan dalam politik saat ini, arena politik lebih penting dibandingkan masa lalu dan mereka juga dapat terlibat dalam isu-isu politik yang luas dan berperan dalam perubahan undang-undang.”

Kemudian, Haslinda Abdullah, Ketua Institute of Social Sciences Studies (IPSAS) Universitas Putra, Malaysia, memberikan pidato bertajuk “Memberdayakan Perubahan dan Peran Penting Perempuan dalam Organisasi Non-Pemerintah (NGO).

Selanjutnya, Dr Asma Abdullah, wakil presiden Asosiasi Suara Perdamaian, Hati Nurani dan Nalar (PCORE) Malaysia, memberikan pidato bertajuk "Dampak hierarki, patriarki, dan maskulinitas dalam menciptakan masyarakat sipil untuk pemberdayaan perempuan".

Di akhir bagian ini, Profesor Sayyid Farid Al-Attas, sosiolog Malaysia terkenal dan profesor di Universitas Nasional Singapura, membahas peran perempuan Muslim dalam membentuk reformasi sosial.

Perlu disebutkan bahwa di penghujung Habib Reza Arzani, Konselor Kebudayaan Republik Islam Iran, memberikan penghargaan kepada semua pembicara konferensi ini dengan menyumbangkan buku-buku Iran yang sangat bagus, termasuk Golestan Saadi. (HRY)

4194870

captcha