IQNA

Para Pemimpin Arab Khianat Pada Rakyat dan Korup

6:18 - September 20, 2011
Berita ID: 2190277
Mohammad Baqir Al Mahriy: para pemimpin Arab yang korup dan khianat para rakyatnya merupakan faktor kebangkitan rakyat muslim untuk menggulingkan mereka
Hojjatul Islam Mohammad Baqir Al Mahriy, wakil otoritas keagamaan Syiah (para marja') di Kuwait menyampaikan hal itu dalam wawancaranya dengan IQNA dan menambahkan, bahwa sebagai contoh atas hal itu adalah apa yang dilakukan oleh Hosni Mubarak, presiden mesir yang digulingkan telah menjual gas negaranya dengan murah ke rezim Zionis selama bertahun-tahun. Menurutnya Kebangkitan Islam yang dilakukan di Mesir dengan menumbangkan Hosni Mubarak, Tunisia dengan Menumbangkan Zainal Abidin Bin Ali serta Muammar Qadafi di Libia merupakan akibat dari apa yang dilakukan oleh para pemimpin yang mengkhiatani rakyat dan diktator. Gerakan menumbangkan rezim yang telah terjadi di beberapa negara ini adalah harus kita yakini sebagai kebangkitan Islam sebab mereka berjuang melawan kedzaliman, kediktatoran, korupsi serta perjuangan menegakkan hukum dan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat, tegasnya. Karenanya kekuatan imprealisme internasional dan sebagian pemimpin negara-negara Arab demi kepentingan mereka berusaha sekuat tenaga untuk menggagalkan kebangkitan Islam ini, namun apa yang mereka upayakan tidak akan berhasil, tambahnya. Masyarakat dunia juga saat ini menyaksikan dari berbagai hasil yang diperoleh oleh gerakan kebangkitan Islam ini dan kami berharap akan terjadi perubahan besar dengan dominannya hukum dan nilai-nilai Islam di masa yang akan datang, jelasnya. Al Mahriy yang datang ke Tehran dalam rangka menghadiri Konferensi Ke Lima Asosiasi Internasional Ahlul Bait di saat ditanya tentang konferensi dan tingkat keikutsertaan para peserta, menjawab,bahwa pada konferensi ini telah hadir sejumlah ulama dan tokoh pengikut Ahlul Bait dari berbagai negara dan telah menyampaikan banyak pandangan tentang gerakan kebangkitan Islam hari-hari ini serta memberikan arahan yang jelas kepada para pegiat di berbagai negara tersebut. Menurutnya umat Syiah di berbagai negara itu memiliki kesadaran politik dunia Islam yang lebih baik dari pada kaum muslimin yang lain dan dengan kehadiran para ulama dan tokoh mereka di konferensi akan bisa menambah kemampuan mereka untuk menganalisa dan memberikan pandangan tentang berbagai gerakan kebangkitan Islam di berbagai negara ini. Al Mahriy juga menegaskan, bahwa Umat Syiah di Kuwait juga berbeda dengan umat Syiah di beberapa negara tetangganya karena mereka memiliki kebebasan untuk berdakwah dan menjalankan berbagai ibadah dan ritual keagaaman mereka dengan bebas di 30 mesjid yang ada serta sekitar 800 Husainiyah yang merupakan ruang serba guna untuk berbagai kegiatan keagamaan, tegasnya. Alhamdulillah saat inipun umat Syiah di Kuwait telah memiliki Sembilan perwakilan di parlemen, tambahnya. Di akhir wawancaranya Al Mahriy menyebutkan, bahwa dirinya bertugas untuk menyampaikan khotbah Jumat dan dengan bebas dirinya menyampaikan berbagai hal tentang pengetahuan keagamaan serta problema muslimin dunia termasuk tentang Palestina dan berbagai pandangan para ulama sebagai solusi untuk menyelesaikan problema itu, diantaranya pandangan Imam Khomenei. Sebagaimana umat Syiah Kuwait sejak bertahu-tahun telah biasa melakukan aksi turun ke jalan pada setiap hari Jumat terakhir bulan Ramadhan dalam rangka memperingati hari Al Quds Internasional yang merupakan hari solidaritas internasional untuk kebebasan Al Quds dan kemerdekaan rakyat Palestina. 863467
Berita Berkaitan
captcha